CONTOH KEBUDAYAAN GENERIK DAN KEBUDAYAAN DIFERENSIAL





Budaya berasal dari Bahasa Sansekerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” yang berarti budi atau kekal. Kemudian berkembang menjadi kata kebudayaan yang berarti seperangkat peraturan dan standar, yang apabila dipenuhi oleh para anggota masyarakat menghasilkan perilaku yang dianggap layak dan diterima oleh para anggotanya.  Clifford Geertz mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan.



Pengertian mengenai budaya maupun kebudayaan memang sangat beragam, hampir setiap ahli antropologi, sosiologi, filsafat, hingga sastra yang mendalami kebudayaan akan menyampaikan definisinya sendiri. Tetapi secara sederhana kebudayaan dibatasi oleh tiga hal, yakni pemikiran manusia, tingkah laku dan dunia materi yang mengitarinya. Tiga wujud kebudayaan tersebut muncul karena secara generik dan deferensial. Kebudayaan generik merupakan blue print (cetak biru), ia diwariskan dari generasi ke generasi baik dari garis kekerabatan maupun dari lingkungan sekitarnya. Sedangkan kebudayaan deferensial muncul karena anggapan sebaliknya, kebudayaan tidak hanya diwariskan tetapi karena dipelajari dari pengalaman, serta melalui berbagai pertemuan dan kontak dengan kebudayaan lain.  
Salah satu contoh kebudayaan generic dan kebudayaan diferensial yaitu kebudayaan bali dengan kegiatan pariwisatanya.  Kebudayaan generiknya adalah dahulu kebudayaan di  bali yangt erat hubungannya dengan kepercayaan atau agama masyarakat disana yang dalam hal ini adalah agama Hindu sangat kental dengan ritual-ritual dan tradisi-tradisi yang beragam. Sehingga Kebudayaan dan agama tidak bisa dipisahkan. Ada yang beranggapan bahwa kebudayaan bali itu terlahir dari agama. Dan Kebudayaan diferensialnya adalah  Ketika Bali telah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata terjadi perubahan yang mendasar dalam struktur masyarakat sebab pariwisata telah mengantarkan masyarakat Bali dari pola hidup agraris menuju masyarakat jasa. Perubahan sosial dan kebudayaan orang Bali yang disebabkan perkembangan pariwisata yang saat ini pariwisata diasumsikan sebagai faktor pendorong munculnya pusat-pusat orientasi nilai baru yang dapat dilihat sebagai potensi besar untuk mendorong perubahan social. Dalam dunia yang semakin terintegrasi dalam tatanan global menyebabkan batas-batas kebudayaan menjadi tidak jelas akibat arus orang, barang, informasi, ide-ide, dan nilai-nilai yang semakin lancer berdatangan. Arus keluar-masuk orang dari dan ke Bali telah menyebabkan sifat-sifat orang Bali juga mengalami perubahan.

 Kebudayaan bukan suatu warisan yang turun-temurun dibagi bersama atau dipraktikkan secara kolektif, tetapi kebudayaan lebih bersifat situasional yang keberadaannya tergantung pada karakter kekuasaan dan hubungan-hubungan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dalam rangka pembentukan kebudayaan diferensial inilah setting pariwisata berpartisipasi memainkan perannya karena pariwisata sebagai budaya global memungkinkan terbukanya peluang pergaulan antaretnis dalam suasana persahabatan kebudayaan. Di antara kedua kebudayaan itu (kebudayaan generik dan diferensial) orang Bali mengalami kebingungan Orang Bali bingung antara mempertahankan dan mengikuti kebudayaan generik dan/atau turut serta dalam kebudayaan diferensial yang mengalami banyak perubahan dalam waktu yang singkat. Kebingungan yang mengarah pada kegelisahan dan kecemasan ini, sebagaimana yang telah terjadi bahwa negara-negara yang memilih kebudayaan sebagai daya tarik pariwisata merasa cemas karena kegiatan pariwisata dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan. Bali juga dilanda kekhawatiran dan kecemasan yang sama. Pariwisata budaya ibarat pisau bermata dua terutama dalam pemanfaatan pusaka budaya sebagai objek dan daya tarik wisata. Pada satu sisi pariwisata dapat melestarikan pusaka budaya, sedangkan pada sisi lain kegiatan pariwisata dapat merusak atau berdampak negatif terhadap pusaka budaya tersebut. Akan tetapi sampai kini belum ditemukan cara-cara yang efektif untuk mengatasi dampak negatif dari pariwisata tersebut. Termasuk menyempitnya lahan pertanian sebagai akibat dari banyaknya alih fungsi lahan pertanian untuk kepentingan pariwisata seperti yang terjadi di daerah Ubud telah terjadi begitu banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pariwisata.
Mempertentangkan nilai-nilai tradisional dengan nilai-nilai modernisme dan globalisasi dalam hal ini diasumsikan sebagai pariwisata adalah sangat sulit. Keduanya harus dilihat sebagai kekuatan yang saling melengkapi dan menyempurnakan. Modernisme dan globalisasi dalam konteks pariwisata, pertama-tama haruslah dihadapi dengan sikap kritis dan mereinterpretasi terhadap nilai-nilai tradisi yang kurang relevan dan fungsional. Artinya, penggairahan kehidupan adat dan tradisi merupakan suatu keharusan, sementara itu, adaptasi modernitas juga bukanlah sesuatu yang harus ditabukan. Kehadiran pariwisata harus dilihat bukan saja sebagai tantangan, tetapi juga sekaligus sebagai peluang bagi proses kreatif orang Bali dalam menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan demikian Hindu, baik sebagai agama maupun kebudayaan mendapat nafas segar dalam mempertahankan eksistensinya. Hindu sebagai spirit orang Bali yang menggunakan sistem budaya Bali sebagai wahana untuk  tetep mampu merangkum pengalaman kreatif orang Bali di tengah-tengah pariwisata dalam beragamamnya nilai-nilai modernisme.



Post a Comment

1 Comments

  1. Did you hear there's a 12 word phrase you can tell your crush... that will trigger intense feelings of love and impulsive attractiveness to you deep inside his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, admire and guard you with all his heart...

    12 Words Will Fuel A Man's Desire Instinct

    This instinct is so hardwired into a man's brain that it will drive him to work better than before to to be the best lover he can be.

    As a matter of fact, triggering this all-powerful instinct is so essential to getting the best possible relationship with your man that the instance you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You will soon notice him expose his heart and soul to you in such a way he's never expressed before and he'll identify you as the only woman in the world who has ever truly tempted him.

    ReplyDelete