Makalah Dampak IPTEK Terhadap Kehidupan Manusia





BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada zaman yang modern ini, tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA), teknologi, dan kehidupan manusia sangatlah berhubungan erat. Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah terapan dari ilmu pengetahuan yang akan dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Begitu juga diharapkan SDM-nya bisa lebih baik lagi,apalagi banyak kemudahan yang kita dapatkan. Namun,berbanding terbalik dengan realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi,telah membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-kemudahan yang ada tersebut. Salah satu contoh perkembangan IPTEK dibidang telekomunikasi dimana zaman dahulu handphone itu sangat langka karena harganya yang mahal berbeda dengan sekarang harga handphone sudah sangat murah dan menjangkau lapisan menengah ke bawah.
Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik dalam aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu dikarenakan tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Maka dari itu, pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.


1.2. Rumusan Masalah
Adapun dari latar belakang tersebut, penulis memperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apa saja peranan IPTEK dalam kehidupan manusia?
2.      Bagaimana perkembangan IPA dan teknologi bagi kehidupan manusia?
3.      Bagaimana peran IPTEK untuk peningkatan kualitas hidup manusia?
4.      Apa saja dampak yang terjadi akibat perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia?
5.      Bagaimana keterkaitan antara IPTEK dengan SDA?
6.      Bagaimana peranan SDM dalam memanfaatkan hasil teknologi?
7.      Bagaimana hubungan antara IPA, teknologi dan kelangsungan hidup manusia?
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, diperoleh beberapa tujuan, antara lain: (1) untuk mengetahui apa saja peranan IPTEK dalam kehidupan manusia, (2) untuk mengetahui bagaimana perkembangan IPA dan teknologi bagi kehidupan manusia, (3) untuk mengetahui bagaimana peran IPTEK untuk peningkatan kualitas hidup manusia, (4) untuk mengetahui apa saja dampak yang terjadi akibat perkembangan IPTEK terhadap kehidupan manusia, (5) untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara IPTEK dengan SDA, (6) untuk mengetahui bagaimana peranan SDM dalam memanfaatkan hasil teknologi, dan (7) untuk mengetahui bagaimana hubungan antara IPA, teknologi dan kelangsungan hidup manusia.
1.4.Manfaat
Dari tujuan tersebut, dapat diperoleh manfaat, antara lain: (1) menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keterkaitan antara IPA dan teknologi dalam kehidupan manusia, (2) dapat memahami baik dan buruk dari pemanfaatan IPTEK, dan (3) dapat mencari solusi dari permasalahan yang terjadi akibat pemanfaatan IPTEK yang berlebihan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Peranan Iptek dalam Kehidupan Manusia
Ilmu pengetahuan (science) adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok prinsip, dalil, rumus yang melalui percobaan yang sistemetis dilakukan berulang kalitelah teruji kebenarannya, prinsip-prinsip, dalil-dalil dan rumus-rumus mana dapat diajarkan dan dipelajari (Menurut Sondang Siagian). Sedangkan Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan. Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan mengendalikan tingkah laku alam.
Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang normal (biologi) atau ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel (parameter), yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-konsepnya. Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan teknologi.
Teknologi sangat mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari,dengan memanfaatkan hasil penemuan sains dan memasukannya ke rumah-rumah, kantor, pabrik, kendaraan, dll. Melalui sejarah perkembangan teknologi dapat ditelusuri perkembangan teknologi transportasi, seperti mobil, kereta api, pesawat terbang dan sarana penerbangan lainnya. Selanjutnya perhatian manusia pada teknologi komunikasi yang ditunjangoleh teknologi elektronika, industri kimia, perkembangan penggunaan sinar-X yang mengakibatkan revolusi dalam bidang kesehatan.
Keterkaitan antara sains, produk teknologi dengan teknologi yang lainnya salin tunjang-menunjang dan saling berkembang, misalnya : listrik dapat mengembangkan berbagai alat dan sarana seperti, alat elektronika (radio, TV, CD, dan computer). Ditemukannya nuklir dengan pemanfaatan radiasi sinar radioaktif yang dihasilkan maka berbagai peralatan untuk memanfaatkan sinar tersebut berkembang sehingga ada nuklir untuk kesehatan, pertanian, untuk industri, dll. Teknologi komunikasi dapat ditelusuri mulai dari percetakan sebagai alat yang menghasilkan media komunikasi antar manusia seperti Koran majalah.
Berkembangnya sains dan teknologi dalam penyediaan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang, papan, dan kesehatan sangat dirasakan oleh manusia. Dalam penyediaan pangan, teknologi pertanian berkembang mulai dari pengolahan tanah pertanian, kemudian peningkatan produksi melalui pupuk organik maupun anorganik,penggunaan insektisida dan teknologi hujan buatan untuk mengatasi kekeringan.
Untuk penyediaan sandang, sains dan teknologi dikembangkan mulai dari penemuan dan peningkatan jumlah bahan baku untuk tekstil, dari yang terbuat dari serat alami seperti kapas, wol, dan sutra menjadi dari serat sintetis seperti nilon. Peranan sains dan teknologi dalam penyediaan papan (perumahan) dapat ditelusuri, mulai dari bahan, bentuk bangunan, pemanfaatan lahan, sentuhan seni dan kenyamanan bagi yang menempati.
Dalam bidang pemenuhan kesehatan manusia, sains dan teknologi telah berkembang mulai dari bahan obat-obatan, peralatan kesehatan, penelitian terhadap penyakit, dan teknik operasi. Berkaitan dengan kehidupan manusia, maka untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, papan, dan kesehatan, tidak bisa dilepaskan dengan ketersediaan energi dan perkembangan industri. Penelitian mengenai energi angin, energi matahari, energi air, pasang surut, panas samudra, panas bumi, dan energi nuklir sedang gencar dilakukan. Energi-energi tersebut merupakan sumber energi yang tak terbatas.
Ada tiga bidang teknologi yang sangat pesat perkembangannya yaitu:
1.      Mikroelektronika. Fisika zat padat dapat menyebabkan perubahan drastis dalam bidang elektronika.   
2.      Teknologi bahan. Berkembangnya ilmu bahan dalam bidang kimia menyebabkan ditemukannya bahan yang kuat tahan panas, bahan campuran antara serat karbon, plastik, logam, keramik dan super konduktor pengantar listrik tanpa menyebabkan panas.
3.      Bioteknologi. Ruang lingkup bioteknologi mencakup rekayasa fermentasi, rekayasa enzim, kultur jaringan, dan rekayasa genetika.

2.2. Perkembangan IPA dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat berhubungan erat, dapat dikatakan bahwa teknologi adalah terapan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Insinyur adalah ahli yang menerapkan IPTEK untuk memecahkan masalah yang dihadapi manusia dalam masyarakat. Ilmuan mencari dasar hukum alam, kemudian para insinyur yang menerjemahkan menjadi sesuatu yang berguna, teknisi yang menerapkan desain, membentuk bahan dan alat yang ditentukan dalam desain. Teknologi dalam arti sempit adalah sutau peristiwa industri, sedangkan dalam arti luas adalah tindakan manusia untuk memenuhi kebutuha dengan mudah dan efisien. Hasil teknologi bagi kehidupan manusia dapat berperan dalam :
1.      Kemudahan hidup misalnya dengan alat komunikasi manusia akan lebih mudah untuk melakukan komunikasi dengan orang lain walaupun dalam jarak yang jauh, demikian juga halnya dengan alat transformasi, teknologi informasi (komputer), pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energy listrik, dll.
2.      Pemerataan kenikmatan, misalnya dengan adanya media elektronika seperti radio, tv, dan media percetakan maka setiap orang akan mendapat kenikmatan untuk memperoleh hiburan atau berita.
Perkembangan IPTEK yang begitu pesat mempunyai pengaruh langsung pada kehidupan manusia. Pengaruh yang ditimbulkan berbeda-beda tetapi secara umum perkembangan itu berpengaruh pada empat bidang, yaitu:
1.      Pengaruh ke bidang intelektual yang meninggalkan kebiasaan atau kepercayaan tradisional dengan mengambil kebiasaan-kebiasaan baru.
2.      Pengaruh pada bidang industri dan kemampuan di medan perang.
3.      Pengaruh yang dibawakannya pada organisasi social lambat laun merambat pada kehidupan politik.
4.      Perubahan maupun benturan terhadap tata lingkungan.
Hal ini secara langsung menyangkut sendi-sendi kehidupan manusia dan lambat laun telah menjadi keterlibatan bersama, yang pada akhirnya akan menentukan hidup matinya manusia di bumi.
Hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami suatu perkembangan dari zaman ke zaman serta melalui banyak tahapan. Dalam mencapai kedudukannya yang sekarang, IPA dan teknologi telah mengalami perkembangan masing-masing yang tidak selalu berjalan dengan laju dan irama yang sama.
      Pada tahap pertama yang berlangsung menjelang revolusi industri sampai revolusi industri, dapat dinyatakan bahwa teknologi berdiri sendiri. Dalam tahapan ini perkembangan teknologi tidak tergantung pada IPA atau sains. Perkembangan teknologi pada tahapan ini mencakup bidang pertanian, seni mekanik (insinyur) dan bidang kedokteran.
Dengan meningkatnya kebutuhan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk dan peradaban, maka timbul pula peningkatan gagasan untuk mencari cara-cara yang akan membantu manusia untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Terbukalah tahap kedua yang berlangsung sesudah terjadinya revolusi industry sampai permulaan abad 20. Perkembangan teknologi tahap ini meliputi permesinan, konstruksi, dan teknik listrik yang ditunjang oleh pengetahuan tentang mekanika, thermodinamika, listrik, dan magnet. Dalam tahap ini sains mendahului pemakaian teknologi. Diperlukan ilmu pengetahuan untuk diterapkan ke teknologi.
Pada tahap ketiga yang merupakan tahap teknologi modern, perkembangan teknologi ditandai oleh konsep-konsep sains dan didahului oleh perkiraan yang diramalkan dengan menggunakan hukum-hukum IPA. Dalam tahap tiga ini, IPA dan teknologi berkembang bersama-sama dan saling terkait. Tahap ini adalah tahap yang paling produktif dengan hasil meliputi segala bidang. Penemuan-penemuan dan teknologi baru yang semula ditujukan untuk memperoleh keunggulan di bidang militer dan politik, menghasilkan cabang teknologi yang lebih bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan manusia.
Hampir sebagian besar penduduk bumi ini dapat merasakan di abad 21 (zama millennium) dengan konsep globalisasi bahwa semua terasa dekat, segala informasi di belahan bumi dapat diketahui dengan cepat, semua ini karena pesatnya perkembangan IPTEK terutama teknologi informasi. Sampai kapan dan sampai seberapa jauh manfaat ini dapat berkembang tergantung pada sikap manusia itu sendiri dengan berjaga-jaga dan berkemauan baik agar tidak terjadi malapetaka dan kehancuran bagi umat manusia.
2.3. Iptek untuk Peningkatan Kualitas Hidup Manusia
              Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup bangsa. Pembangunan iptek merupakan sumber terbentuknya iklim inovasi yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia (SDM), yang pada akhirnya dapat menjadi sumber pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Selain itu iptek menentukan tingkat efektivitas dan efisiensi proses transformasi sumberdaya menjadi sumberdaya baru yang lebih bernilai. Dengan demikian peningkatan kemampuan iptek sangat diperlukan untuk meningkatkan standar kehidupan bangsa dan negara, serta kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia di mata dunia.
              Kita semua memahami bahwa kecenderungan globalisasi sudah tidak dapat dibendung lagi. Proses transformasi global yang dewasa ini sedang berlangsung pada dasarnya digerakkan oleh dua kekuatan besar, yakni perdagangan dan kemajuan teknologi. Keduanya kait-mengait dan saling menunjang. Perdagangan yang meningkat bukan hanya mendorong proses alih teknologi, tetapi juga penguatan teknologi. Sebaliknya peningkatan teknologi akan memperlancar dan mendorong arus barang, uang, jasa dan informasi. Interaksi antara keduanya itu telah mendorong terjadinya penyesuaian struktural perekonomian di banyak negara di dunia, baik di negara maju, maupun negara berkembang. Keseluruhan proses itu menghasilkan ekonomi dunia yang makin terintegrasi.
              Proses perubahan yang sangat besar tersebut terjadi dengan cepat. Proses perubahan itu melahirkan tantangan- tantangan yang harus dijawab oleh bangsa Indonesia. Tantangan-tantangan itu ada yang berupa peluang yang harus dimanfaatkan, tetapi juga ada yang berupa kendala yang harus diatasi, agar proses perubahan itu menguntungkan dan tidak malah merugikan masa depan bangsa Indonesia.
Kendala yang berupa Lemahnya daya saing bangsa dan kemampuan iptek ditunjukkan oleh sejumlah indikator, yaitu Rendahnya kemampuan iptek nasional, Rendahnya kontribusi iptek nasional di sektor produksi.
1.      Rendahnya Kemampuan Iptek Nasional
           Dalam menghadapi perkembangan global Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam laporan UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada urutan ke 60 dari 72 negara. Sementara itu, menurut World Economic Forum (WEF) tahun 2004, indeks daya saing pertumbuhan (Growth Competitiveness Index) Indonesia hanya menduduki peringkat ke-69 dari 104 negara. Dalam indeks daya saing pertumbuhan tersebut, teknologi merupakan salah satu parameter selain parameter ekonomi makro dan institusi publik. Rendahnya kemampuan iptek nasional juga dapat dilihat dari jumlah paten penemuan baru dalam negeri yang didaftar di Indonesia hanya mencapai 246 buah pada tahun 2002, jauh lebih rendah dibanding paten dari luar negeri yang didaftarkan di Indonesia yang berjumlah 3.497 buah.
2.      Rendahnya Kontribusi Iptek Nasional di Sektor Produksi.
           Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor. Pada tahun 2002, menurut indikator iptek Indonesia tahun 2003, ekspor produk industri manufaktur didominasi oleh produk dengan kandungan teknologi rendah yang mencapai 60 persen; sedangkan produk teknologi tinggi hanya mencapai 21 persen. Sementara itu produksi barang elektronik yang dewasa ini mengalami peningkatan ekspor, pada umumnya merupakan kegiatan perakitan yang komponen impornya mencapai 90 persen.
           Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani interaksi antara kapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalah ini dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, antara lain institusi yang mengolah dan menterjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi. Disamping itu, masalah tersebut dapat dilihat dari belum efektifnya sistem komunikasi antara lembaga litbang dan pihak industri, yang antara lain berakibat pada minimnya keberadaan industri kecil menengah berbasis teknologi.
           Lemahnya sinergi kebijakan iptek, sehingga kegiatan iptek belum sanggup memberikan hasil yang signifikan. Kebijakan bidang pendidikan, industri, dan iptek belum terintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak termanfaatkan pada sisi penyedia, tidak berjalannya sistem transaksi, dan belum tumbuhnya permintaan dari sisi pengguna yaitu industri. Disamping itu kebijakan fiskal juga dirasakan belum kondusif bagi pengembangan kemampuan iptek. Masih terbatasnya sumber daya iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang sebesar 70,7. Selain itu rasio anggaran iptek terhadap PDB sejak tahun 2000 mengalami penurunan, dari 0,052 persen menjadi 0,039 persen pada tahun 2002. Rasio tersebut jauh lebih kecil dibandingkan rasio serupa di ASEAN, seperti Malaysia sebesar 0,5 persen (tahun 2001) dan Singapura sebesar 1,89 persen (tahun 2000). Sementara itu menurut rekomendasi UNESCO, rasio anggaran iptek yang memadai adalah sebesar 2 persen. Kecilnya anggaran iptek berakibat pada terbatasnya fasilitas riset, kurangnya biaya untuk operasi dan pemeliharaan, serta rendahnya insentif untuk peneliti.
           Lemahnya sumber daya iptek diperparah oleh belum berkembangnya budaya iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.
             
2.4. Dampak Perkembangan Iptek terhadap Kehidupan Manusia
       Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan  membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan dan kebahagiaan. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.
Iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan. Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan iptek dilihat dari berbagai bidang: 
1.      Bidang Informasi dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positifnya antara lain:
a.       Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui  internet.
b.      Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone.
c.       Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain. 
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:
a.       Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris. (Kompas)
b.      Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
c.       Kerahasiaan alat tes semakin terancam melalui internet kita dapat memperoleh informasi tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari internet.
d.      Kecemasan teknologi. Selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer. Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena disambar petir.
2.      Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi iptek berkembang sangat pesat. Dari kemajuan teknologi dapat kita rasakan manfaat positifnya antara lain:
1.      Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
2.      Terjadinya industrialisasi.
3.      Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
Kemajuan iptek akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4.      Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5.      Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi.
Meskipun demikian ada pula dampak negatifnya antara lain: (1) Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. (2) Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.

3.       Bidang Sosial dan Budaya
Dampak positif dari kemajuan iptek bisa kita lihat:
1.Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women: From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
2.Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri  sebagai suatu  bangsa  akan  semakin  kokoh.  Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3.Tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Meskipun demikian kemajuan iptek akan berpengaruh negatif pada aspek budaya:
                              1.      Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
                              2.      Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat, semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-kekuatan yang berperan penting dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja dan pelajar semakin meningkat dalam berbagai bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret, pelanggaran lalu lintas sampai tindak kejahatan.
                              3.      Pola interaksi antar manusia yang berubah.
Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
      4.            Bidang Pendidikan
Iptek mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:
                              1.      Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
                              2.      Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
                              3.      Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka .
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus  mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses  pendidikan antara lain:
1.      Kerahasiaan alat tes semakin terancam. Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk.. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.
2.      Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang akan berusaha menerobos sistem perbankan dan lain-lain.
      5.      Bidang Politik
1.      Timbulnya kelas menengah baru. Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
2.      Proses regenerasi kepemimpinan.      Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan.
3.      Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

2.5. Keterkaitan Iptek dengan SDA (Sumber Daya Alam)
Iptek Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang iptek terhadap linkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan.
IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan.
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup (termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya) yang mempengaruhi peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya  (Soerjani, dalam Sudjana dan Burhan, 1996: 13). Oleh karena itu kelestarian dan keseimbangan alam perlu dipertahankan agar senantiasa memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia ke taraf hidup yang lebih baik. Namun yang terjadi kini malah sebaliknya, Dominasi manusia terhadap lingkungan seringkali berdampak buruk. Pembangunan dan penguasaan iptek dalam mengeksplorasi alam untuk peningkatan ekonomi seringkali melampaui batas dan sering kali mengabaikan kondisi lingkungan itu sendiri. Padahal kemampuan sumber daya dan kemampuan alam untuk mengeliminasi zat pencemar adalah terbatas. Kemajuan iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup. Sistem tersebut akan mendorong pengembangan dan pemanfaatan iptek yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat.
Mahluk hidup khususnya manusia merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya, yang dapat mempengaruhi dan mempengaruhi oleh lingkungan hidupnya, membentuk dan dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya adalah sirkuler, berarti jika terjadi perubahan pada lingkungan hidupnya maka manusia akan terpengaruh. Uraian ini dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran lingkungan, terutama terhadap kesehatan dan mutu hidup manusia. Misalnya, akibat polusi asap kenderaan atau cerobong industri, udara yang dipergunakan untuk bernafas oleh manusia yang tinggal di lingkungan itu akan tercemar oleh gas CO (karbon monoksida). Berkaitan dengan paparan ini, perlakuan manusia terhadap lingkungan akan mempengaruhi mutu lingkungan hidupnya.
Terdapat tiga dampak IPTEK terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam yaitu; dampak secara kimiawi, fisik dan biologis. Resiko kimiawi akibat IPTEK adalah: senyawa-senyawa kimia berbahaya yang terdapat di air, tanah, udara dan makanan. Resiko fisik akibat IPTEK adalah kebakaran, gempa bumi, letusan gunung berapi, kebisingan, radiasi, sedimentasi. Resiko biologis akibat IPTEK adalah pathogen (bakteri, virus, parasit), dan bahan kimia yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh. Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga mengganggu eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.
Bahan penyebab pencemaran tersebut disebut polutan. Polusi disebabkan terjadinya faktor-faktor tertentu yang sangat menentukan ialah: jumlah penduduk, jumlah sumberdaya alam yang digunakan oleh setiap individu, jumlah polutan yang dikeluarkan oleh setiap jenis SDA, teknologi yang digunakan Penggunaan sumberdaya yang salah menimbulkan erosi, sedimentasi yang merusak, penggaraman tanah dan air, penggersangan lahan, banjir, dsb.
Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa hubungan antara IPTEK dan SDA sangatlah erat. Terjadi hubungan timbal-balik dan sebab-akibat antara keduanya. Sesungguhnya, peranan IPTEK adalah untuk membantu pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang menggunakan IPTEK tersebut. Apabila IPTEK dimanfaatkan dengan baik untuk mengolah maupun mengelola SDA tanpa merusak atau mencemari lingkungan atau SDA, maka sumber daya alam akan memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berlimpah. Sebaliknya, apabila manusia menggunakan IPTEK tersebut dengan tidak bijak dalam mengelola dan mengolah SDA yang ada, maka keseimbangan alam, lingkungan dan kehidupan makhluk hidup yang ada akan terganggu dan rusak.
Apabila itu terjadi, maka kebutuhan manusia tentu tidak dapat dipenuhi dengan baik. Selain itu, lingkungan yang sudah tercemar ataupun rusak karena pemanfaatan IPTEK dalam mengolah suber daya alam yang salah, akan membahayakan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk yang menciptakan IPTEK, hendaknya dapat pula menciptakan sumber daya alternatif untuk memenuhi kebutuhannya agar alam tidak habis dikuras oleh manusia yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Selain itu, manusia berkewajiban pula untuk melindungi dan melestarikan sumber daya alam yang ada melalui pemanfaatan IPTEK yang baik, benar, efektif, dan efisien.

2.6. Peranan SDM dalam Memanfaatkan Hasil Teknologi
Manusia sebagai sentral perubahan, manusia berkeinginan menjadi lebih mudah dan sejahtera, menjadikan dirinya menjadi sumber daya yang lebih berkualitas. Kualitas SDM member dampak pada iptek begitu pula sebaliknya iptek member dampak pada perkembangan dan sikap SDM terhadap iptek itu sendiri.
Masalah SDM dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitasnya. Kualitas ditentukan oleh pendidikan, sekolah, serta genetikanya. Sedangkan kuantitas artinya semakin banyak SDM baik itu secara berkelompok maupun individu yang dapat membuat karya besar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pertambahan jumlah penduduk selalu dihadapkan kepada usaha pemenuhan kebutuhan, sehingga melalui perkembangan sains dan teknologi, manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, membuat hidupnya nyaman, mudah, dan sejahtera.
Kemajuan sains dan teknologi menimbulkan kebudayaan baru yang bersifat positi maupun negatif. Dengan sains dan teknologi manusia mampu meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan cara hidup sehat, memahami perbedaan budaya orang lainmelalui media komunikasi yang ada. Namun demikian perkembangan iptek juga dapat merusak SDM apabila SDM tidak mampu memanfaatkan kemajuan iptek yang ada dengan baik dan tepat, seperti adanya kenakalan remaja, alkoholisme, anak-anak tidak sah, pemakaian narkoba, dll. Sebagian besar permasalahan tersebut terjadi di kota-kota besar dengan perkembangan iptek yang sangat maju.
Permasalahan terbesar muncul dalam konteks perkembangan iptek disebabkan oleh karena manusia ingin memenuhi keinginan, tidak hanya memenuhi kebutuhan.keinginan itu muncul dari pikiran manusia sendiri yang sifatnya tanpa batas. Ketika seorang manusia berobsesi ingin memenuhi keinginannya secara terus-menerus, maka ia akan melakukan apa saja agar keinginannya tersebut dapat dipenuhi tanpa memikirkan risiko atau akibat apa yang akan timbul dari pemenuhan keinginannya tersebut. Keingina  manusia ini bisa menjadi keinginan kelompok atau bahkan Negara, sehingga tampak kecenderungan kelompok tertentu taua Negara tertentu untuk melakukan sesuatu dalam upaya memenuhi keinginannya tanpa memedulikan kelompok atau Negara lain.
Untuk mempertahankan kenyamanan hidup yang telah didapatkan, mereka bukan menyebarkan kemampuan yang dimiliki untuk dinikmati bersama manusia dari Negara lain  yang belum menikmati, melainkan dengan menyiapkan berbagai senjata untuk melindungi diri dari rasa takut yang kenikmatan hidupnya tidak ingin diganggu. Untuk mengurangi bertumpuknya senjata-senjata pemusnah maka para ilmuan bekerja sama dalam memanfaatkan kemampuannya untuk kemanusiaan. Dengan kerjasama mereka dapat memiliki cakrawala yang lebih luas dalam melihat dan menyikapi keadaan sehingga banyak aspek yang dipertimbangkan. Misalnya seorang ahli mikrobiologi tidak akan mengembangkan bakteri atau virus mematikan seandainya beliau tahu bahwa penemuan itu dapat jatuh ke tangan politisi atau negarawan yang tidak bertanggung jawab dan menggunakan penemuan itu untuk maksud jahat. Ilmuan Albert Einstein dan Robert Oppenheimer yang merupakan arsitek terciptanya bom atom pertama yang telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki menyatakan kekecewaannya setelah melihat akibat yang menimpa kedua kota tersebut, padahal penemuan itu dapat dimanfaatkan untuk maksud-maksud yang baik yang dapat menguntungkan manusia.
Pengembangan teknologi yang mengatur perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah sebagai berikut.
1.      Penemuan teknologi yang mengatur perilaku menyebabkan kemampuan perilaku manusia berubah dengan operasi dan manipulasi dalam susunan syaraf. Dengan begitu kebebasan bertindak manusia sebagai suatu nilai berada dalam ambang kemusnahan.
2.      Pemahaman yang rumit tingkah laku manusia demi tujuan ekonomis menyebabkan penggunaan media (radio, tv, dan internet) untuk mengatur kelakuan manusia.
3.      Behavior control memunculkan masalah etis, bila kelakuan seseorang dikontrol oleh teknologi dan bukan oleh manusia itu sendiri. Konflik muncul justru karena si pengatur memperbudak orang yang dikendalikan, kebebasan bertindaknya dikontrol dan diarahkan menurut kehendak si pengontrol.
Sorotan mengenai hal ini dilontarkan paling tajam oleh Schumacher. Menurut beliau eksistensi sejati manusia adalah bahwa manusia menjadi manusia justru karena ia bekerja. Pekerjaan bernilai tinggi bagi manusia, bekerja adalah eksistensi manusia, ciri kodrat kemanusiaan. Pemakaian teknologi super modern condong mengasingkan manusia dari eksistensinya sebagai pekerja.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa peranan manusia (SDM) dalam memanfaatkan hasil teknologi sebenarnya adalah untuk menggunakan teknologi dan pengetahuan yang ada untuk membantu mereka dalam bekerja dan memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dengan cara yang benar dan tidak berlebihan. Manusia (SDM) juga berkewajiban menggunakan teknologi tersebut untuk kemanusiaan, kepentingan bersama, dan menjaga perdamaian. Serta untuk meningkatkan kualitas hidupnya, manusia harus memanfaatkan teknologi yang ada dengan memikirkan apa akibat atau dampak yang akan timbul dan terjadi pada kehidupannya sebelum bertindak, sehingga dampak atau akibat yang buruk dapat diminimalisir.
2.7. IPA, Teknologi dan Kelangsungan Hidup Manusia
A.    Sumber Daya Energi Konvensional dan Non Konvensional
1.      Sumber Daya Energi Konvensional
Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan teknologi yang natural atau alami. Contoh sumber daya energi konvensional adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, angin, dan sinar matahari.
2.      Sumber Daya Energi Non Konvensional
Sumber daya energi non konvensional adalah sumber daya energi yang diambil atau berasal dari alam yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan menggunakan penemuan teknologi yang lebih canggih sehingga menjadi bentuk yang lebih praktis untuk digunakan. Contoh sumber daya energi non konvensional adalah PLTA, baterai, dan tenaga listrik.
Beberapa alternatif untuk pengembangan sumber daya energi non konvensional untuk mengganti sumber daya energi konvensional yang terbatas jumlahnya antara lain sebagai berikut.

1.      Energi Matahari
Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi panas dengan pertolongan cermin cekung.Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisi-sisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen.
2.      Energi Panas Bumi
Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke permukaan bumi merupakan sumber air panas, yang berupa semburan uap atau semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
3.      Energi Angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan generator listrik.
4.       Energi Pasang Surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
5.      Energi Biogas
Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan dapat dibakar untuk keperluan masak memasak.
6.      Energi Biomassa
Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
B.     Genetika
Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus). Meskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi. Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan campur: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pejantan karena membawa sperma. Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah teori Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu.
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari BrnoKekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'. Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen. Gen adalah pembawa sifat.
Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
Peranan genetika bagi manusia adalah :
a.       Dalam bidang kedokteran yaitu dapat mengetahui penyakit keturunan dan cara mengatasinya.
b.      Dalam bidang peternakan yaitu dapat membentuk bibit unggul baru.
c.       Dalam bidang kepolisian yaitu dapat digunakan dalam penelusuran pelaku kejahatan.
d.   Dalam bidang pertanian yaitu menghasilkan varietas unggul dan pengendalian hama penyakit tanaman.
C.     Usaha Manusia dalam Melestarikan Hidupnya
Usaha manusia untuk mencari pengganti minyak bumi seperti yang telah disebutkan, hanyalah merupakan salah satu cara dari manusia dalam mempertahankan eksistensinya didunia. Masalah lain yang sangat vital adalah masalah penggunaan teknologi maju, disamping keuntungannya yang memang banyak ada juga bahayanya yang kesemuanya ini tergantung dari manusianya sendiri. Sebagai contoh adalah tenaga nuklir yang maha dasyat. Maka dari itu bumi tempat hidup kita inilah harapan untuk hidup kita dimas mendatang. Oleh karena itu peran utama adalah melestarikan lingkungan hidup kita dibumi yang kesemuanya ini tergantung pada ulah manusianya sendiri.
Masalah yang juga vital, karena ikut menentukan kelestarian kehidupan manusia dibumi ini adalah kependudukan. Karena bumi kita hanya satu dan tidak bertambah besar, malah jumlah lahan untuk penghidupan nampaknya makin sempit. Masalah yang sejajar pentingnya dengan masalah kependudukan adalah masalah kelestarian lingkungan hidup.lingkungan hidup itu termasuk hubungan antara manusia dengan lingkungannya, baik biotic maupun abiotik dan termasuk hubungan antara manusia itu sendiri. Untuk memahami permasalahan ini adalah pemahaman akan konsep-konsep ekosistem.
Hukum timbal balik dalam ekosistem yaitu: bila kita berprilaku baik terhadap lingkungan, maka lingkungan itu akan membawa dengan kebaikan pula. Sebaliknya, bila kita berprilaku buruk terhadap lingkungan, maka lingkungan itu akan membalas dengan keburukan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi hubungan antara manusia dengan lingkungan fisiknya, tetapi berlaku juga antara manusia dengan masyarakat lingkungannya.


BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai keterkaitan IPA dan teknologi dalam kehidupan manusia yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah diperlukan keberadaanya oleh manusia untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Banyak hal yang telah tercipta dari adanya IPTEK ini seperti alat komunikasi, transportasi, kemajuan dalam bidang pertanian, kesehatan, dll. Manusia khususnya ilmuan tidak hanya menciptakan teknologi untuk sarana pemenuhan kebutuhan, namun juga menciptakan teknologi tersebut untuk kemanusiaan.
Akan tetapi, tentu segala hal yang ada di dunia ini memiliki dampak positif dan negatif, seperti halnya IPTEK. Dampak positif adanya IPTEK yaitu manusia semakin mudah untuk bekerja, mengolah SDA dan melakukan apapun untuk memperoleh apa yang ia butuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Namun, dampak negatif dari adanya IPTEK ini salah satunya ialah banyaknya terjadi kriminal dan kejahatan yang diakibatkan kemajuan teknologi yang ada sekarang. Keterkaitan yang terjadi antara IPTEK dengan SDA yaitu adanya hubungan timbal-balik dan sebab-akibat. Dengan demikian, peran manusia sangatlah penting untuk memanfaatkan IPTEK dan SDA yang ada dengan baik tanpa merusak keduanya.
3.2   Saran
Adanya kemajuan IPTEK hendaknya tidak mengubah fungsi sejati dari adanya IPTEK tersebut, yaitu untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia haruslah bijak dalam memanfaatkan IPTEK, baik itu dengan cara tidak menggunakannya secara berlebihan, maupun dengan memikirkan dahulu apa dampak atau akibat yang akan ditimbulkan dari kemajuan IPTEK, sehingga tidak membayahakan dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungannya.

Post a Comment

3 Comments