BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat
manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan
yang bermakna, damai dan bermartabat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spritual. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman,
dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut
dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi
yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan.
Ajaran agama Hindu dapat dibagi menjadi tiga bagian yang
dikenal dengan tiga kerangka dasar. Tiga kerangka dasarnya, yaitu: (1) tattwa,
(2) susila, dan (3) upacara. Ketiganya secara sistematik merupakan satu
kesatuan yang saling memberi fungsi atas sistem agama Hindu secara keseluruhan.
Dalam paper ini akan menjelaskan tentang susila.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Susila?
2.
Apa hubungannya didalam kehidupan sehari-hari?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam paper ini
adalah untuk mengetahui:
1.
Untuk memenuhi nilai pelajaran Agama.
2.
Mempelajari dan memahami susila itu.
3.
Mengetahui contoh-contoh dari susila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Susila
Susila berasal dari kata “su” dan “sila”. Su adalah awalan
yang berarti amat baik, atau sangat baik, mulia, dan indah. Sedangkan kata sila
berarti tingkah laku atau kelakuan.
Jadi Susila berarti tingkah laku atau kelakuan yang baik
atau mulia yang harus menjadi pedoman hidup manusia. Manusia adalah makhluk
individu dan juga makhluk sosial. Sebagai individu manusia mempunyai kemauan
dan kehendak yang mendorong ia berbuat baik dan bertindak. Berbuat yang baik
(Susila) yang selaras dengan ajaran agama atau dharma adalah cermin dari
manusia yang Susila. Manusia Susila adalah manusia yang memiliki budhi pekerti
tinggi yang bisa diterima oleh lingkungan di mana orang itu berada.
Demi tegaknya kebenaran dan keadilan di dunia ini manusia
yang ber-Susila atau bertingkah laku yang baik sangat diharapkan. Manusia yang
susila adalah penyelamat dunia (Tri Buana) dengan segala isinya. Apapun yang
dilakukan oleh orang Susila tentu akan tercapai. Sebab, Sang Hyang Widhi Wasa
akan selalu menyertainya. Orang-orang di sekitarnya selalu hormat dan
menghargainya. Kalau saja di dunia ini tidak ada orang yang Susila maka sudah
tentu dunia ini akan hancur dilanda oleh ke-Dursilaan atau kejahatan. Sebab,
Susila merupakan alat untuk menjaga Dharma.
Pengertian Susila menurut pandangan Agama Hindu adalah
tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antara sesama
manusia dengan alam semesta (lingkungan) yang berlandaskan atas korban suci
(Yadnya), keikhlasan dan kasih sayang.
Pada hakekatnya hanya dari adanya pikiran yang benar akan
menimbulkan perkataan yang benar sehingga mewujudkan perbuatan yang benar pula.
Dengan ungkapan lain adalah satunya pikiran, perkataan, dan perbuatan.
2.2 Memahami
Beberapa Ajaran Agama Hindu yang Berhubungan dengan Susila
Ada banyak pelajaran Agama Hindu yang berhubungan dengan
pemahaman susila di antaranya:
2.2.1 Tat Twam Asi
Tat Twam Asi berasal dari kata “Tat” yang berarti “Itu”,
“Twam” berarti “Kamu”, dan “Asi” berarti “adalah”. Jadi Tat Twam Asi dapat
diartikan menjadi “Itu adalah Kamu”. Kata “Itu” dapat pula diartikan sebagai
“Dia” sehingga Tat Twam Asi dapat bermakna “Dia adalah Kamu”. Secara bebas
dapat pula diterjemahkan menjadi “Kamu adalah Dia”. Ini berarti bahwa semua
manusia pada hakekatnya adalah sama.
Dalam filsafat Hindu dijelaskan bahwa Tat Twam Asi adalah
ajaran kesusilaan yang tanpa batas, yang identik dengan prikemanusiaan dan
Pancasila. Konsepsi sila prikemanusiaan dalam Pancasila, bila kita cermati
secara sungguh-sungguh merupakan realisasi ajaran Tat Twanm Asi yang terdapat
dalam kitab seci Weda. Dengan demikian, dapat dikatakan mengerti dan memahami
serta mengamalkan/melaksanakan Pancasila berarti telah melaksanakan ajaran
Weda. Karena maksud yang terkandung di dalam ajaran Tat Twain Asi ini “ia
adalah kamu, saya adalah kamu, dan semua makhluk adalah sama”, sehingga bila
kita menolong orang lain berarti juga menolong diri kita sendiri.
Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Tat Twam Asi, manusia
akan dapat merasakan berat dan ringan dalam hidup dan kehidupan ini. Kita tahu
bahwa berat dan ringan. (Rwabhineda) itu ada dan selalu berdampingan serta
sulit dipisahkan keberadaannya. Demikian adanya maka dalam hidup ini kita
hendaknya selalu saling tolong menolong, merasa senasib dan sepenanggungan.
2.2.2 Tri Kaya
Parisudha
A. Pengertian Tri
Kaya Parisudha.
Perbuatan Tri Mala seperti yang telah kita pelajari adalah
perbuatan yang dilandasi oleh pikiran, ucapan dan perbuatan yang kotor
bertentangan dengan ajaran kebenaran yaitu ajaran agama. Pikiran yang kotor
perlu dikendalikan agar dapat berpikir yang baik dan benar. Ucapan yang kotor
perlu dikendalikan agar dapat berkata yang baik dan benar. Dan perbuatan yang
kotor juga harus dikendalikan agar menimbulkan perbuatan yang baik dan benar.
Pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar dianjurkan dalam ajaran
agama. Ajaran ini disebut Tri Kaya Parisudha yang artinya tiga perilaku / perbuatan
yang harus disucikan.Tri Kaya Parisudha ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
·
Kayika Parisudha artinya perbuatan atau laksana
yang baik dan benar.
·
Wacika Parisudha artinya ucapan atau perkataan
yang baik dan benar
·
Manacika Parisudha artinya pikiran yang baik dan
benar yang akan menimbulkan kesucian hati.
Contoh-contoh
Perbuatan Tri Kaya Parisudha.
Kayika Parisudha.
Kayika Parisudha adalah perbuatan atau laksana yang baik dan
benar. Perbuatan yang baik dapat dilakukan dengan pengendalian tingkah laku
seperti:
a) Tidak menyiksa
atau membunuh makhluk lain, misalnya: menyakiti hewan hingga mati, meracuni
hewan sampai mati berdasarkan pikiran jahat.
b) Tidak
melakukan kecurangan terhadap harta benda, misalriya : mencuri, merampok,
merampas, menjambret, mencopet, korupsi hanya untuk memenuhi keinginan.
Menggunakan secara paksa dengan mencuri benda-benda yang tidak habis dicari
seperti hutan, tanah, air, udara hanya untuk memuaskan dan memenuhi keinginan.
c) Tidak
melakukan pemerkosaan, berzinah, paksaan atau tekanan terhadap orang yang
lemah untuk menuruti hawa nafsu seperti: memperkosa hingga merampas kehormatan
orang lain, berjudi, mabuk-mabukan, narkoba dan lain-lain.
Wacika Parisudha.
Wacika Parisudha adalah perkataan yang baik, sopan dan manis
didengar oleh orang lain. Perkataan yang baik patut diusahakan agar dapat
menyenangkan orang lain, karena orang lainlah yang akan mendengar dan
merasakannya, misalnya:
a) Tidak berkata
buruk yang dapat menyakiti hati/perasaan orang yang mendengar, seperti: mencaci
maki, mencela, mengejek dll.
b) Tidak ingkar
janji atau ucapan, misalnya : menepati waktu sesuai dengan janji, yang telah
diucapkan dan tidak berkata bohong.
c) Tidak
memfitnah misalnya: tidak membuat laporan palsu untuk mengadu teman supaya
bertengkar atau bercekcok.
Manacika Parisudha.
Bila diperhatikan sesungguhnya semua perbuatan kita
bersumber dari pikiran. Ajaran Manacika Parisudha ini menuntun kita agar selalu
berpikir yang baik, menuntun kita agar mengendalikan pikiran sebelum berkata
dan berbuat, misalnya:
a) Tidak
menginginkan sesuatu yang tidak kekal, rnisal: tidak ingin terhadap hal-hal
yang terlarang, tidak iri dan dengki terhadap kepunyaan orang lain.
b) Tidak berpikir
buruk terhadap makhluk lain,
c) Tidak
rnengingkari karma phala, misal : percaya dan yakin akan adanya akibat dari
perbuatan bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil.
1 Comments
Do you realize there is a 12 word phrase you can speak to your crush... that will trigger intense feelings of love and impulsive appeal to you buried inside his heart?
ReplyDeleteThat's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that triggers a man's instinct to love, please and care for you with his entire heart...
12 Words Who Fuel A Man's Desire Response
This instinct is so built-in to a man's brain that it will make him try better than before to to be the best lover he can be.
As a matter of fact, triggering this powerful instinct is absolutely binding to having the best ever relationship with your man that the instance you send your man one of the "Secret Signals"...
...You will soon notice him expose his mind and heart for you in a way he's never expressed before and he'll identify you as the only woman in the universe who has ever truly tempted him.